BPOM Terlibat dalam Penanganan Keracunan MBG, Apa yang Dilakukan?
JAKARTA,quickq下载苹果版 DISWAY.ID--Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar memastikan turut terlibat dalam penanganan kasus keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk yang baru saja terjadi di SPPG Busowa Bina Insani, Bogor.
"Kasus itu kita akan tetap backup, kalau terjadi itu kita akan belajar dari kejadian itu dan kita cegah," kata Taruna ketika ditemui di Kantor PBNU, Jakarta, 14 Mei 2025.
BACA JUGA:Asuransi Korban Keracunan MBG Ditanggapi Kepala BGN
BACA JUGA:Siswa, Guru, Sampai OB Keracunan MBG di Bogor, Dedie Rachim Perintahkan Periksa Sisa Makanan Termasuk Nampan!
Termasuk temuan adanya salmonella dan e.colli pada air, telur, dan sayur pada hasil laboratorium makanan yang dikonsumsi
"Kita cegah, yang salmonella kalau terjadi ini kita obatin kemudian kita belajar bagaimana dapurnya nanti diperbaiki. Dari bahan baku pasti (diperiksa)," tandasnya.
Pendampingan ini sebagaimana disepakati antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan BPOM.
"Badan Gizi melibatkan Badan POM dan kita akan terlibat secara utuh untuk itu," cetusnya.
BACA JUGA:Prabowo Beri Peringatan Tegas ke BGN, SPPG, dan SPPI: Tak Ada Lagi Keracunan MBG
BACA JUGA:Prabowo: Kasus Keracunan MBG 0,005 Persen, Berarti Keberhasilannya 99,99%
Selain penanganan kejadian keracunan, pihaknya juga melakukan berbagai upaya untuk memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi.
"Kita akan kerahkan sekitar 30 ribu SPPG yang telah kita latih untuk makan bergisi gratis ini supaya tidak terjadi kejadian luar biasa, keracunan, dan sebagainya."
"Kalaupun terjadi, kita (upayakan) bagaimana tidak fatal lewat mitigasinya. Itu tetap komitmen kami dari Badan POM untuk hal itu," pungkasnya.
下一篇:Siap Bersaing di Era Kendaraan Listrik, Kemenperin Dorong Penguatan Daya Saing IKM
相关文章:
- Dituding Gunakan Uang Donasi, Pencinta Hewan Ini Lapor Polisi
- CEO Kereta Api se
- Majelis Hakim Beri Vonis Bebas ke June Indria dalam Kasus KSP Indosurya
- Pria Petamburan Ngamuk Rusak Tempat Laundry Diciduk Polisi, Gara
- Alasan Seat Belt Pesawat Harus Tetap Dipakai Meski Lampu Mati
- Gempa Bumi M 5.0 Guncang Bandung Raya, Sejumlah Bangunan Rusak Berat
- KSPI Sebut Munaslub Kadin Ilegal, Bisa Ancam Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Buruh
- KPK Identifikasi 50 Properti Milik Eks Gubernur Maluku, 20 Properti Disita Terkait TPPU
- Penyebab Kebakaran yang Harus Diwaspadai, Ternyata Ada Deodoran
- Jadwal Imsakiyah Kota Tangerang Selatan Minggu 6 April 2024
相关推荐:
- Bharada E Siap Dieksekusi Siang Ini!
- Cek Formasi CPNS 2024 untuk Lulusan SMA/SMK di Kemenkumham, Kejagung, dan Kemenhub
- Berantas Makelar Kasus, Ketua MA Bakal Gelar Sidang Kasasi Secara Terbuka
- Anugerah Jurnalistik BPKH 2024: Rayakan Milad ke
- Ayah Aniaya 2 Anak Kandung di Cimahi Sampai Satu Meninggal Dunia, Menteri PPPA Kecam Pelaku!
- Pecah Tawuran Di Season City Tambora, Warga Saling Serang Pakai Kembang Api
- 14.057 Narapidana Terima Remisi Natal 2022, 95 Orang Langsung Bebas
- Neurorestorasi, Inovasi Canggih Pemulihan Stroke di Tahir Neuroscience
- Legislator Minta Pramono
- BSSN Lakukan Pengamanan Siber di Event Multilateral HLF MSP dan IAF di Bali
- Temui Korban Kebakaran di Kemayoran, Pramono Anung Sebut Warga Ingin Kepastian Tempat Tinggal
- 17 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan Atasi Kebakaran Rumah di Menteng
- Layanan Kesehatan Mental Di RSUD Taman Sari Mulai Dipenuhi Timses Caleg
- Berantas Makelar Kasus, Ketua MA Bakal Gelar Sidang Kasasi Secara Terbuka
- 14.057 Narapidana Terima Remisi Natal 2022, 95 Orang Langsung Bebas
- Polri Bangun 13 RS Bhayangkara Sepanjang 2024, Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
- Sidang Gugatan Rizieq Shihab Rp5,246 Triliun ke Jokowi Ditunda, Begini Kata Istana
- Kebakaran Permukiman Padat Penduduk di Kemayoran Diduga dari Rumah Pengepul Sampah Plastik
- Mengupas Teknik Advanced Mayapada Hospital Tangani Jantung Koroner
- Medela Potentia Dukung Deteksi Dini Penyakit Kronis Lewat Skrining Kesehatan di Bandung