Sambut Revolusi Industri 4.0, Wisudawan USNI Ditantang Berinovasi
Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), melepas 498 wisudawan/wisudawati dari empat fakultas, yaitu, Teknik, Ekonomi, Fisip, dan Perikanan, dalam rangkaian wisuda ke-22, yang digelar, Sabtu (17/11) di gedung Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kehutanan (KLHK), Jakarta.
Rektor USNI Merry Panjaitan, meminta kepada lulusan USNI untuk mengubah gaya berfikir ditengah era globalisasi. Ia menekankan pada wisudawan/ti untuk menerapkan pola digital economy, artifical, big data, intelligencehingga robotic, hal ini diperlukan untuk menyambut revolusi industri 4.0.
"Perubahan teknologi dunia sangat sangat cepat. Sehingga anak-anak Didik kita itu kita arahkan bisa dan dapat menyesuaikan diri dan kalau memang pada saat itu juga mereka belum bisa mengikutinya. Mereka harus mampu untuk secara berpikir berubah melakukan perubahan dengan cepat," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (17/11/2018).
Lanjutnya, ia meyakini bahwa seluruh anak didiknya mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. "Harus mampu menciptakan lapangan lapangan kerja. Sesuai dengan teknologi yang baru ini. Seluruhnya mereka itu memang tanggap dalam hal hal segala hal yang sehingga perubahan-perubahan itu. Mereka cepat mengikuti sehingga inovasi pun mereka akan melakukannya dengan cepat," jelasnya.
Menurutnya, kebijakan pendidikan tinggi dalam era revolusi industri 4.0 saat ini dinilai masih relevan. Sambungnya, sehingga perubahan dapat dilakukan hanya pada program dan model layanan yang lebih banyak menggunakan teknologi digital.
"Artinya mengenai kurikulum standarisasi, peraturan itu tetap kita akan mengikuti apa yang telah diberikan Kemenristekdikti. Kita tidak bisa menyimpang dari pada peraturan-peraturan yang diberikan oleh pemerintah sekarang. Sudah semuanya online jadi karena online kita semua yang harus mengikuti dan memenuhi online ini semuanya terpenuhi," paparnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua Badan Pengurus Yayasan Abdi Karya, Sihar Sitorus mengatakan dalam era revolusi industri 4.0 ini mahasiwa/i Universitas Satya Negara Indonesia harus mampu bertanya secara kritis.
Lebih lanjut, ia mengatakan dari kemampuan bertanya dengan kritis, maka mahasiwa/i mampu melihat arah permasalahan itu senditi.
"Industri 4.0 ini syarat utama juga adalah kalau kita lihat perkembangan Gojek dan Traveloka semua itu berdasar bermula dari pertanyaan kritis. Bagaimana saya yang waktu istirahatnya pendek kegiatan banyak masih sanggup untuk makan siang dengan benar dan sehat ahirnya muncullah Go food bagaimana kita mau mengantar barang di tengah macetnya Jakarta akhirnya ada Gojek dan seterusnya seterusnya." urainya.
Tentunya, sambung Sihar, sebagai mahasiswa dengan perbekalan kemampuan bertanya kritis kemudian ada keterampilan seperti statistik, matematika, teknik informatika, akuntansi mereka harus mengembangkan diri ke masa depan.
"Jadi, dengan mereka mempunyai dasar yang baik ketika mereka berkembang pun akan baik juga. Pesannya, mahasiswa harus berpikir kritis bukan berpikir ikut-ikutan." tukasnya.
-
Kasus CovidBeredar Video Pelajar SMK Cilincing 1 Dianiaya Senior Pakai Kursi, Penyebabnya SepeleKapasitas Penonton Formula E Turun Jadi Hanya 10 Ribu, Eh Wagub DKI Riza Patria Ungkap Hal IniCecar ART Ferdy Sambo soal Punya Akses Lihat CCTV, JPU: Kalau Bu Putri Lagi NgapaPahami Dulu Sebelum Menginap di Hotel, Apa Itu Late Check Out?Mengenal Wisata Gunung Tidar, Lokasi Pembekalan Menteri PrabowoPAN, Golkar dan PPP Buka Peluang Merapat, Elite PDIP: Ganjar kan Kader Kami, Tunggu LahFormula E Jakarta Akan Pakai Pawang Hujan Seperti Mandalika? Wagub Riza Mengaku...Jalani Pemeriksaan, Aiman Witjaksono Sampaikan IniAnies Baswedan Soroti Nasib Jurnalis, Janji Diskusi dengan PWI dan Dewan Pers
下一篇:Sambut Revolusi Industri 4.0, Wisudawan USNI Ditantang Berinovasi
- ·Waspada Modus Penculikan Turis di Thailand, Polisi Ikut Terlibat
- ·Kasus Prank KDRT Baim Wong, Polisi Periksa Pelapor, Cecar 19 Pertanyaan
- ·SYL Kembali Diperiksa Ditkrimsus PMJ, Berikut Ini Pertanyaannya
- ·Kasus Korupsi Triliunan Kelas Kakap Digarap Kejagung, Lah KPK Gimana?
- ·Pembiayaan Mobil dan Motor Listrik Capai Rp17,71 Triliun di April 2025
- ·SYL Kembali Diperiksa Ditkrimsus PMJ, Berikut Ini Pertanyaannya
- ·'Sunda Tanpa PDIP' Jadi Perbincangan Gegara Mulut Arteria Dahlan
- ·Bengkak! Bukan Rp60 Miliar, PDIP Sebut Biaya Sirkuit Formula E Capai Rp75 Miliar
- ·Waspada Modus Penculikan Turis di Thailand, Polisi Ikut Terlibat
- ·Sempat Tertimbun Longsor, Jalur Bandung
- ·7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Ingin Usir Perut Buncit
- ·Penyelundupan Narkoba ke Lapas Cipinang Berhasil Digagalkan, Polisi Siap Buru Pelaku
- ·Sempat Viral, Hiu Paus Ramah Gorontalo Menghilang Gegara Muncul Orca
- ·Dewi Perssik Kurang Enak Badan, Mediasi dengan Haters Ditunda
- ·Jumlah Kunjungan Wisman ke RI Rendah Jadi PR Menteri Pariwisata Baru
- ·Wakil Ketua DPRD DKI Ungkap Pembangunan Trek Formula E Tidak Akan...
- ·10 Negara Terbaik buat Traveling versi World Economic Forum
- ·Surya Paloh Buka Suara Peluang Koalisi 1 dan 3
- ·IUD Bikin Cepat Hamil saat Dilepas, Benarkah?
- ·Mengenal Wisata Gunung Tidar, Lokasi Pembekalan Menteri Prabowo
- ·5 Tips Diet ala Rasulullah, Salah Satunya Puasa Sunah
- ·Potensi Kecurangan Pemilu di Malaysia, TKN: Adanya Upaya PPLN Menyogok Petugas Pos
- ·Soal Polemik Kali Mampang, Orang PDIP Kembali 'Seruduk' Anies Baswedan: Buat Bersihkan Nama?
- ·GP Ansor Laporkan Faizal Assegaf Gegara Tuding Ketum PBNU 'Pembenci Habib', Polisi: Dilidik Krimsus
- ·Polri Ungkap Kesulitan Pembebasan Kapten Philip Marthens yang Masih Disandera KKB Papua
- ·Utang Jadi Sorotan, Dolar Melemah Usai Penurunan Peringkat Kredit AS
- ·10 Rute Penerbangan dengan Rata
- ·Cecar ART Ferdy Sambo soal Punya Akses Lihat CCTV, JPU: Kalau Bu Putri Lagi Ngapa
- ·Bobby Kucing Prabowo, dari Kertanegara ke Istana Negara
- ·KPU Ungkap Bakal Ada Pemantau Asing Pada Pemilu 2024 Mendatang
- ·TKN Temukan Dugaan Pelanggaran Pemilu di Jawa Tengah dan Jawa Timur
- ·Prabowo: Indonesia Bangsa Terhormat, Bukan Bangsa Kacung
- ·Laporkan Balik Ubedilah Badrun, Loyalis Jokowi Dinilai Buru
- ·3 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Makan Tomat, Siapa Saja?
- ·Mantan Ketum AMK Deklarasi Forum PPP Pendukung Prabowo
- ·Anies Banding soal Keruk Kali Mampang, PSI Langsung Kasih Kalimat Menohok