您的当前位置:首页 > 时尚 > Studi: 4,5 Tahun, Rentang Waktu Kritis Depresi ke Bunuh Diri 正文
时间:2025-06-08 05:35:21 来源:网络整理 编辑:时尚
Jakarta, CNN Indonesia-- Depresi bisa jadi salah satu penyebab krisis kesehatan mentalyang berujung quickq加速器最新官网
Depresi bisa jadi salah satu penyebab krisis kesehatan mentalyang berujung pada bunuh diri.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Korean Foundation menyebut soal rentang waktu antara depresi dan bunuh diri.
Dalam laporan tersebut, individu yang didiagnosis menderita depresi, yang kemudian meninggal karena bunuh diri, memiliki rata-rata rentang waktu 4,5 tahun antara diagnosis dan kematian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi menguraikan analisis data komprehensif berdasarkan 210 individu yang didiagnosis menderita depresi dan menjalani terapi pengobatan sebelum bunuh diri.
Yayasan mengumpulkan data melalui otopsi psikologis, yaitu prosedur sistematis untuk menyelidiki penyebab bunuh diri dengan mewawancarai anggota keluarga dan kolega serta menganalisis catatan bunuh diri, dari 2015 hingga 2022.
Hasil penelitian menyebut, rata-rata, 210 orang yang disurvei membutuhkan waktu 53,42 bulan untuk berkembang dari diagnosis depresi menjadi bunuh diri.Dalam periode ini, 23 orang meninggal dalam waktu satu bulan setelah diagnosis, 54 orang meninggal dalam waktu enam bulan, dan 81 orang meninggal dalam waktu satu tahun.
Penyebab depresi dan bunuh diri ini pun berbeda-beda. Alasan ini jugalah yang menyebabkan rentang waktunya berbeda-beda.
Mereka yang sebelumnya mengalami tekanan pekerjaan dan ekonomi mengalami periode yang lebih singkat dari diagnosis depresi hingga kematian, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami stresor tersebut.
Lihat Juga :![]() |
Selain itu, adanya gejala yang berhubungan dengan kecemasan dan kesulitan tidur tiga bulan sebelum kematian berdampak signifikan terhadap durasi dari diagnosis hingga kematian, dimana individu yang mengalami gejala ini memiliki jangka waktu yang lebih pendek antara diagnosis dan kematian dibandingkan mereka yang tidak mengalaminya.
"Untuk mengatasi temuan ini, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang dapat melakukan intervensi dini terhadap depresi," kata laporan tersebut dikutip dari Korean Times.
![]() Disclaimer Psikologi |
FOTO: Wajah2025-06-08 05:34
Kasusnya Sedang Naik, Kenali Gejala Flu Singapura pada Anak2025-06-08 05:24
Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Mahfud MD: Momentum Kebangkitan Indonesia Pasca Pandemi2025-06-08 05:22
3 Cara Pilih Kursi Kereta Api agar Tak Hadap Mundur2025-06-08 05:15
Analis Politik Soroti Penempatan Prajurit Militer Aktif Isi Jabatan Publik2025-06-08 05:00
INFOGRAFIS: Daun Pandan, Si Harum yang Serbaguna2025-06-08 03:32
Jhonny G Plate Jadi Tersangka Kasus Korupsi BTS Kominfo Jalani Penahanan di Rutan Salemba2025-06-08 03:31
Tingkatkan Kualitas Video TikTok dengan Maksimalkan Fitur Filmora2025-06-08 03:21
Tembok Lembap dan Mengelupas? Coba Lakukan 5 Cara Ini2025-06-08 03:08
Niat, Doa, dan Tata Cara Mandi Junub sebelum Puasa Ramadhan2025-06-08 03:07
Langkah Tegas Kementerian ATR/BPN Tangani Permasalahan Sertifikasi Dapat Apresiasi Komisi II DPR2025-06-08 05:34
VIDEO: Mesaharati Suriah Jaga Tradisi Bangunkan Sahur di Damaskus2025-06-08 05:30
Bolehkah Makan dan Minum Setelah Imsak?2025-06-08 05:12
Kasus KDRT Anggota DPR BY Dilimpahkan ke Bareskrim2025-06-08 04:54
Anggaran Dipangkas 54%, KY Tak Bisa Penuhi Permintaan MA Buka Seleksi Calon Hakim Agung 20252025-06-08 04:13
Yayasan Mochammad Thohir Tebar 18 Hewan Kurban2025-06-08 03:55
5 Keistimewaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan, Diampuni Segala Dosa2025-06-08 03:50
VIDEO: Bagaimana Jika Tak Sengaja Mimpi Basah saat Berpuasa?2025-06-08 03:05
NYALANG: Membuka Gerbang Waktu2025-06-08 03:00
Airlangga dan Zulhas Bahas Koalisi Poros Keempat Sekembalinya dari Amerika2025-06-08 02:54