您现在的位置是:热点 >>正文
Ayah Ibu Jangan Cuma Salahkan Gadget, Hadirlah untuk Anakmu!
热点8112人已围观
简介Jakarta, CNN Indonesia-- Waktu tak bisa diulang. Begitu juga tumbuh kembang anak.Kalimat itulah yang ...
Waktu tak bisa diulang. Begitu juga tumbuh kembang anak.
Kalimat itulah yang terpatri dalam hati dan benak Intan (30) saat pertama kali harus menemani anak semata wayangnya, Senja menjalani terapi tumbuh kembang. Saat itu, usia Senja baru lewat 15 bulan.
Jelang usia 16 bulan, Senja belum juga babblingalias mengoceh yang jadi fase awal perkembangan bahasa pada bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() |
Namun ia harus "tega" demi Senja bisa tumbuh sesuai milestone-nya.
"Ini konsekuensi yang harus kamu terima karena mungkin skip-nya aku sebagai ibu, karena memang waktuku enggak banyak memberikan kamu stimulus dari kamu lahir," kata Intan saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Senin (22/7).
Intan adalah seorang jurnalis di salah satu kantor berita nasional di Jakarta. Pekerjaan Intan sebagai wartawan sering kali mengharuskannya pulang larut, karena itu ia harus berbagi peran pengasuhan dengan mertua.
Selama diasuh mertua saat ia bekerja, tak ada yang mencurigakan dari pertumbuhan Senja. Senja tumbuh sehat dengan gizi yang tercukupi, namun tak dimungkiri belum mengoceh seperti anak seusianya.
Intan mulai curiga anaknya speech delayusai dokter belum juga memberikan vaksin MMR dengan alasan Senja belum babblingdi usia 15 bulan. Selain itu, Senja juga sering tantrum karena kesulitan mengutarakan keinginannya.
Lihat Juga :![]() |
Singkat cerita, ia membawa Senja ke klinik tumbuh kembang di Yogyakarta lantaran antrean panjang di klinik Jakarta. Intan memilih Yogyakarta karena di sanalah kampung halaman orang tuanya.
Dari sejumlah saran dokter dan assessment, Senja disarankan untuk menjalani terapi okupasi, wicara, dan sensori, serta diresepkan sejumlah menu makanan untuk mengejar ketertinggalan perkembangannya.
Menurut Intan, ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi Senja. Apalagi, saat itu dunia baru saja dihadapkan dengan pandemi Covid-19.
"Jadi memang pada saat itu ada faktor-faktor seperti saat Senja masih bayi tuh kayak kurang bermain, kurang eksplor, too much gadget. Terus yang namanya di Jakarta kita berharap bisa sensori apa, sih? Ya udah di rumah doang," ujarnya.
Ada banyak aktivitas yang harus Senja lalui selama terapi untuk mengobati speech delaydan ADHD. Mulai dari main pasir, slime, membedakan tekstur benda, hingga puzzle.
Senja juga diberikan terapi pijat pipi, sikat gigi, berlatih artikulasi pengucapan huruf, hingga berlatih menggenggam, remas, lempar, dan tangkap. Semua itu ia jalani selama kurang lebih satu tahun di Yogyakarta.
Bukan sepenuhnya salah gadget
![]() |
Kebablasan gadget sering kali jadi faktor penyebab anak mengalami masalah tumbuh kembang. Padahal sebenarnya, gadget bukanlah faktor satu-satunya, apalagi biang kerok masalah tumbuh kembang anak jika digunakan dengan bijak, sesuai kebutuhan dan batasan.
Intan tak menampik sejak kecil Senja banyak terpapar layar TV selama berada di rumah. Kata Intan, Senja senang menonton Youtube yang menampilkan tayangan dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia.
Namun, ia menegaskan bahwa kondisi speech delaypada Senja tak hanya semata-mata akibat terlalu banyak screen time.
Lihat Juga :![]() |
"Sebenarnya gadget juga enggak bisa disalahin, sih, kalau kita juga memberikan stimulus yang cukup buat anak. Kalau aku memang, oke, Senja memang sempat speech delay karena aku tidak memberikan stimulus yang cukup."
Hal ini diamini praktisi psikologi anak Aninda yang tak sepakat gadget selalu jadi kambing hitam dari semua permasalahan tumbuh kembang anak.
"Bukan salah gadget sepenuhnya karena memang pada era sekarang ini ibaratnya kita hidup berdampingan sama gadget. Nah sekarang gimana cara orang tua bisa membuat anak lebih bijak dalam menggunakan gadget," kata Aninda kepada CNNIndonesia.com.
Aninda mengatakan, penggunaan gadget dan urusan screen timeuntuk anak bisa disesuaikan dengan usia, kebutuhan, dan manfaatnya untuk anak. Serta disesuaikan dengan cara orang tua mendampingi dan menstimulasi anak.
"Misal, anak perlu menggunakan gadget karena ada tugas dari sekolah itu akan berbeda maknanya dengan orang tua yang membiasakan anak menggunakan gadget setiap hari tanpa batasan," tegasnya.
Para ahli memang tidak menyarankan penggunaan gadget sama sekali untuk anak di bawah usia 2 tahun. Sementara untuk usia 2 - 5 tahun disarankan akses gadget 1 jam per hari dengan program berkualitas.
Kemudian di usia 6 tahun ke atas anak boleh bermain gadget sesuai waktu yang disepakati dengan orang tua, misalnya maksimal 2 jam per hari.
Baca kelanjutannya di halaman berikutnya...
Intan bersyukur di usia 3 tahun Senja dinyatakan telah pulih dari speech delaydan ADHD innatentive, serta sudah tumbuh sesuai milestone.
Tentunya itu semua didapat berkat serangkaian terapi yang Senja jalani dan stimulasi yang Intan berikan atas saran profesional. Selain itu, kesadaran Intan akan kondisi anaknya juga jadi faktor pendukung Senja tertangani sejak dini.
Atas saran profesional pula, Intan memutuskan menyekolahkan Senja di kelas toddler di Jakarta pada usia 3 tahun untuk mendukung keterampilan sosialnya.
Lihat Juga :![]() |
"Dari situ mulai kelihatan eskalasinya cepat banget. Alhamdulillah banget Senja dengan perkembangannya dia," ujar Intan.
Intan menuturkan, kegiatan saat terapi merangsang kemampuan sensori dan motorik Senja, sementara sekolah mendukung Senja untuk punya teman sebaya yang bisa merangsang kemampuan sosialnya.
Rutinitas dan 'kesibukan' ini tentu tak didapat kala Senja hanya di rumah saja dengan minimnya stimulus.
Lihat Juga :![]() |
"Sampai rumah juga dia udah capek karena sekolah dan terapi. Sampai rumah tinggal tidur dan nonton TV, kita enggak main gadget lagi pada saat itu," kata dia. Kini Senja sudah berusia 5 tahun dan tumbuh jadi anak yang sehat dan lincah. Ia tak lagi harus terapi.
Ya, memberikan stimulasi untuk anak sesuai usia dan kebutuhannya memang wajib dilakukan orang tua. Orang tua butuh 'hadir' sepenuhnya untuk anak.
Menurut Aninda, persoalannya saat ini tidak sedikit orang tua yang menganggap gadget sebagai sarana 'belajar' anak, karena di dalamnya ada aplikasi atau tontonan yang diasumsikan bisa menambah kemampuan kognitif anak.
Selain itu, banyak orang tua yang merasa anak lebih anteng saat menggunakan gadget, sehingga gadget diberikan sebagai 'pelarian' dari pola asuh terstruktur yang semestinya dilakukan oleh orangtua.
"Yang ketiga, orang tuanya sendiri menggunakan gadget secara rutin dan dalam durasi panjang, sehingga ada kemungkinan anak-anak yang tidak mendapatkan pendisiplinan dalam menggunakan gadget akan mencontoh orang tuanya," kata Aninda.
Aninda mengatakan, alih-alih bergantung pada gadget di luar usia dan kebutuhan anak yang menyebabkan kecanduan, orang tua perlu mendampingi anak untuk melakukan kegiatan yang menarik sesuai minatnya.
Lihat Juga :![]() |
Misalnya, untuk anak yang suka olahraga, orang tua bisa mengajak anak untuk ikut klub olahraga untuk menyalurkan energinya. Untuk anak yang suka seni, orang tua bisa memfasilitasi anak dengan membelikan peralatan art and craftagar anak ada 'kesibukan' lain di rumah.
"Memang terkesan orang tua perlu 'mau repot' agar anak tidak ketergantungan dengan gadget. Namun, hal ini adalah bekal yang diajarkan orangtua pada anak dan bisa membawa anak lebih bijak dalam menggunakan gadget kelak," kata Aninda.
Dengan begitu, gadget bisa dijadikan sekutu, tak sekadar musuh dalam pengasuhan.
Tags:
相关文章
Sama Dengan Saldi Isra, Dissenting Opinion Arief Hidayat Soal Putusan Batasan Usia Capres
热点JAKARTA, DISWAY.ID- Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan dissenting opinion yang ...
【热点】
阅读更多Kapolda Papua Sebut Lukas Enembe Bersikap Kooperatif Saat Ditangkap
热点JAKARTA, DISWAY.ID -Kapolda Papua Dirjen Mathius D Fakhiri mengklaim jika Gubernur Lukas Enembe bers ...
【热点】
阅读更多Tangkap Dosen IPB, Polisi Temukan Bom Berdaya Ledak Tinggi
热点Warta Ekonomi - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Asep Adi Saputra m ...
【热点】
阅读更多
热门文章
- DKPP Periksa Bawaslu RI Atas Dugaan Langgar Kode Etik
- Lukas Enembe Ditangkap KPK, Polda Papua Perketat Keamanan di Mako Brimob Kota Raja
- Doni Bawa Kabar Baik: ICU di DKI Jakarta Berangsur Kosong
- Setiap Transaksi, Muncikari Putri Pariwisata Bisa Kantongi Duit...
- Ini Cara Badan Tinggi Seperti Gen Z di China, Bisa Lebih dari 170 Cm
- 丹麦皇家艺术学院学费需要多少?
最新文章
-
Cek Dulu Sebelum Traveling, 8 Barang Ini Jangan Sampai Ketinggalan
-
Cloudera Hadirkan Data Visualization Terpadu yang Didukung AI di Pusat Data On
-
Nasdem Keukueh Tak Mau Mundur dari Kabinet Jokowi, Sempat Disinggung Elite PDIP Soal Sikap 'Gentle'
-
建筑学日本留学,这五所学校你选哪一所?
-
被AI抢饭碗?插画师:在忙,勿cue!
-
Data Terbaru Penjualan Mobil Listrik secara Global
友情链接
- ?quickq
- quickq加速器官网官网
- 快客quickq官网下载
- quickq安卓官网下载
- quickq官网多少
- quickq官网下载电脑
- quickq快客官网苹果下载
- quickq加速器下载安卓
- quickq最新官网地址
- quickq官网下载电脑版官方
- quickq下载官方苹果
- quickq手机版免费下载
- quickq下载官网免费
- quickq会员共享
- quickq怎么付费
- quickq app 下载
- quickq会员价格
- quickq充值多少
- quickq官网下载apk
- quickq官网入口
- quickq充值中心
- quickq官网充值
- quickq梯子
- quickq电脑版官网下载
- quickq网站是多少
- quickq苹果版怎么下载
- quickq充值不了的原因是
- quickq
- quickq加速器官网链接
- quickq官网ios手机下载
- 官方正版quickq加速器
- quickq安卓下载地址
- quickq快客加速器官网
- quickqios版本
- quickqjs7官网
- quickq加速器官网官网
- quickq.net
- quickq网站
- quickqapp苹果版
- quickq加速器官网js7
- quickq加速永久免费
- quickq苹果版ios
- quickq最新官方下载
- quickq.apk
- quickq最新版本
- quickq加速器官方
- quickq苹果app下载
- quickq官网进入
- quickq加速永久免费
- 苹果手机怎么下载quickq
- quickq加速器下载
- quickq快客官网
- quickq加速器官网知乎
- quickq官网下载安卓版
- quickq充值入口
- quickqios版本
- quickq加速器在哪下
- quickq下载app
- quickq中文版下载
- quickqapp苹果版
- quickq账号购买
- quickq官网下载苹果手机
- quickq app
- quickq免费下载
- quickq在哪下载
- quickq充值入口在哪里
- quickq梯子
- quickq苹果版ios
- quickq官网下载电脑版最新
- quickq官网下载安卓最新
- quickq最新官网
- quickq充值最简单三个步骤
- quickqios版免费下载
- 怎么下载quickq苹果版
- quickq充值页面
- quickq费用
- quickq安卓版免费下载
- quickq苹果版下载
- quickq快客加速器
- quickq是啥
- quickq ios
- quickq手机端下载地址
- quickq客户端下载
- quickq官方安卓版下载
- quickq网站是多少
- quickq苹果手机下载
- quickq下载app
- quickq是干什么的
- quickqios官网
- quickq app
- quickq官方下载app
- quickq电脑版怎么用
- quickq网页版入口
- quickq最新版本安卓下载
- quickq登录不了
- quickq收费