您的当前位置:首页 > 知识 > 241 Tenaga Kesehatan Belum Terima Insentif Pandemi Covid 正文
时间:2025-06-12 05:50:33 来源:网络整理 编辑:知识
JAKARTA, DISWAY.ID--Koordinator Advokasi Laporan Covid-19, Siswo Mulyartono melaporkan ada 241 tenag quickq加速器下载安装
JAKARTA,quickq加速器下载安装 DISWAY.ID--Koordinator Advokasi Laporan Covid-19, Siswo Mulyartono melaporkan ada 241 tenaga kesehatan belum menerima insentif Pandemi Covid-19 per tahun 2022.
Siswo mengatakan hal itu diketahui dari adanya 18 aduan tenaga kesehatan.
Sebanyak 18 aduan tersebut, kata Siswo, didominasi oleh tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta.
BACA JUGA:Cara Rian Mahendra Mulai Pekerjaan Barunya Pasca Dipecat PO Haryanto, Ungkap Kisah Kyai Barseso
Provinsi dengan laporan terbanyak adalah Jawa Barat (18), Jawa Timur (14), DKI Jakarta (10), dan Jawa Tengah (4).
Provinsi lainnya yang masuk dalam laporan, antara lain, Sumatera Utara, Bali, Lampung, Sumatera Barat, dan Sulawesi Utara.
"Yang paling tinggi ada di Jawa Barat yakni 18 aduan, di Jawa Timur ada 14 laporan, dan DKI Jakarta juga termasuk 10 laporan," papar Siswo Mulyartono dalam webinar 'Laporan Covid-19', Minggu, 15 Januari 2023.
Siswo menyebut dari laporan itu, ada yang mengaku sudah dibayar di 2021, tetapi belum dibayar di 2022 walau sudah didata nama tenaga kesehatannya sampai rekeningnya.
Siswo menjelaskan salah satu kendala pembayaran insentif nakes adalah perubahan kebijakan.
BACA JUGA:Cek Harga BBM Pertamina Lengkap di Seluruh Indonesia Terbaru per 13 Januari 2023
Pada 2021, insentif nakes ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat.
Namun, kebijakan itu berubah pada tahun 2022. Pada tahun 2022, insentif nakes yang bekerja di rumah sakit milik pemerintah daerah dibebankan ke APBD.
”Kebanyakan insentif stop karena banyak alasan, misalnya pemda tidak punya uang. Padahal, itu kewajiban pemerintah untuk membayar insentif nakes,” tambah Siswo.
Ia memaparkan, terkait provinsi terbanyak nakes belum terima insentif, Siswo mengatakan aduan yang kerap kali diterima paling besar berasal dari Fasilitas Kesehatan yang dimiliki oleh RS Swasta sebanyak 43.
Melejit 52% dalam Sepekan, Saham Emiten Logistik MPXL Masuk Radar UMA2025-06-12 05:45
RS Kartika Husada Angkat Bicara Adanya Pasien Operasi Amandel Alami Mati Batang Otak2025-06-12 05:39
7 Tanda Kamu Terjebak dalam Pernikahan yang Tidak Bahagia2025-06-12 05:07
Penumpang Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Yogyakarta dan SoloJebres, Imbas Anjloknya KA Argo Semeru2025-06-12 04:50
Hubungan Jokowi dengan Deddy Sitorus Memanas, Puan: Sudahi Hal yang Bikin Kita Terpecah Belah2025-06-12 04:45
Akhiri Pelarian, Bupati Tulungagung Serahkan Diri ke KPK2025-06-12 04:42
Mencegah Perselingkuhan dalam Pernikahan Menurut Pandangan Islam2025-06-12 03:54
Kemenkes Ungkap Sunat Perempuan Masih Marak Terjadi di Indonesia2025-06-12 03:36
Pastikan Aman! BBPOM Imbau Masyarakat Cermat Pilih Hampers Lebaran2025-06-12 03:17
Soal Dukungan Capres 2024, Ketum Projo : Kami Tegak Lurus kepada Jokowi2025-06-12 03:12
Buka Bersama Makan Bergizi Gratis di Bulan Ramadan, Ini Usul BGN2025-06-12 05:49
Menilik Tren Baju Lebaran 2025, Simpel dengan Warna 'Berani'2025-06-12 05:44
Rakernas, Jokowi Diusulkan jadi Ketua Umum PDI Perjuangan2025-06-12 05:41
Tanah Abang 'Semrawut', Jokowi Enggan Ajak Tamu ke Kawasan Itu?2025-06-12 05:11
Pemprov DKI Hemat Rp1,5 Triliun Hasil Efisiensi Anggaran2025-06-12 05:00
Penumpang Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Yogyakarta dan SoloJebres, Imbas Anjloknya KA Argo Semeru2025-06-12 04:33
Jangan Salah Pilih, Ini Cara Membedakan Kurma Asli dan Palsu2025-06-12 04:17
Pihak RSPAD Gatot Soebroto Akan Serahkan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Capres Cawapres ke KPU2025-06-12 03:59
Formula E Tak Perlu Pawang Hujan, Kata Gembong PDIP: Kalau Pak Anies Mau, Ya...2025-06-12 03:57
Jangan Salah Pilih, Ini Cara Membedakan Kurma Asli dan Palsu2025-06-12 03:17